Skip to main content

Sebuah krisis tiba-tiba menghantam perusahaanmu. Berita buruk menyebar bak api, media sosial riuh, dan publik menunggu respons. Dalam situasi genting ini, reputasi yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh hanya dalam hitungan hari.

Perusahaanmu akhirnya mengeluarkan pernyataan, tapi sayangnya, beberapa langkah yang diambil justru memperburuk keadaan. Apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dalam penanganan krisis PR yang dapat menghancurkan reputasi perusahaanmu?

  1. Berbohong
    Di tengah krisis, kepercayaan publik adalah aset terbesar. Jika perusahaanmu memilih untuk menyembunyikan fakta atau berbohong mengenai masalah yang terjadi, dampaknya bisa fatal. Kebohongan akan selalu terbongkar, terutama di era digital di mana informasi dengan cepat menyebar di media sosial. Sekali ketahuan berbohong, organisasi akan kehilangan kredibilitas. Ingatan publik tentang kebohongan akan bertahan lama, bahkan setelah krisis mereda. Jujur dan transparan adalah kunci dalam krisis PR.
  1. Menghilang
    Zaman dulu, mungkin menghilang dari sorotan publik bisa jadi strategi yang aman. Tapi sekarang, ketika publik selalu terhubung dan media terus-menerus memantau, menghilang tanpa memberikan pernyataan justru memperburuk situasi. Ketika perwakilan perusahaan menghilang tanpa memberikan klarifikasi, hal ini memberi kesan perusahaan tidak peduli atau tidak bertanggung jawab. Pemimpin harus muncul ke depan, menunjukkan kepemimpinan dan memberikan pernyataan resmi agar kepercayaan publik tetap terjaga.
  1. Menghindari Tanggung Jawab
    Menghindar dari tanggung jawab atau menyalahkan pihak lain adalah langkah yang berbahaya dalam krisis PR. Publik menghargai transparansi dan tanggung jawab. Ketika perusahaan mencoba mencari kambing hitam atau mengalihkan kesalahan, hal ini langsung berdampak buruk pada kredibilitas. Sebaliknya, perusahaan harus berani mengakui kesalahan dan menunjukkan langkah perbaikan yang konkret. Jangan tergesa-gesa menyangkal atau menyalahkan sebelum memahami seluruh fakta.
  1. Meminimalkan Krisis
    Dalam situasi krisis, mungkin ada godaan untuk meminimalkan masalah, berharap masalah akan segera berlalu. Namun, ini adalah kesalahan besar. Menolak atau menyangkal adanya krisis justru membuat publik merasa perusahaan tidak bertanggung jawab. Ketika pemimpin perusahaan atau tim komunikasi mengeluarkan pernyataan bahwa situasi “tidak sebesar yang diberitakan,” hal ini akan memicu kemarahan dan ketidakpercayaan publik. Tunjukkan bahwa krisis dihadapi dengan serius dan solusi sedang diupayakan.
  1. Meremehkan Krisis
    Berbicara dengan nada enteng atau bahkan bercanda di tengah krisis dapat dianggap tidak pantas. Apa yang mungkin dianggap sebagai humor oleh pihak internal perusahaan, di mata publik bisa terlihat sebagai tindakan tidak sopan atau tidak serius. Setiap komentar yang meremehkan krisis bisa memperburuk keadaan. Sebagai perwakilan perusahaan, hindari membuat pernyataan yang bisa disalahartikan sebagai tidak peduli atau mengabaikan dampak dari krisis tersebut.
  1. Berbasa-basi
    Memberikan pernyataan yang terlalu umum dan klise seperti, “Kami menangani masalah ini dengan serius” atau “Kami sedang meneliti kasus ini” akan dianggap kosong oleh publik. Pernyataan semacam ini tidak memberikan kejelasan atau jawaban konkret yang diharapkan oleh publik. Alih-alih basa-basi, perusahaan harus memberikan detail spesifik mengenai apa yang sedang dilakukan untuk mengatasi krisis dan langkah-langkah nyata yang diambil. Transparansi akan membangun kembali kepercayaan yang mungkin terguncang.
  1. Membuang-buang Waktu
    Krisis membutuhkan tindakan cepat. Saat krisis melanda, publik, karyawan, dan pemegang saham ingin penjelasan segera. Tetapi terlalu banyak rapat internal atau proses persetujuan yang berlarut-larut hanya akan memperburuk krisis. Dalam situasi krisis, waktu adalah segalanya. Manajemen waktu yang buruk atau ketidakmampuan untuk bertindak cepat bisa menyebabkan krisis semakin dalam. Langkah-langkah cepat dan terarah harus diambil dengan segera untuk membatasi kerusakan reputasi dan meredakan ketegangan publik.

Krisis PR bisa menghancurkan reputasi yang telah lama dibangun. Jangan biarkan perusahaanmu jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan fatal ini. Hubungi tim profesional PR sekarang juga untuk strategi penanganan krisis yang tepat, cepat, dan efektif! Reputasi perusahaanmu adalah segalanya—jangan ambil risiko! ***

WeCreativez WhatsApp Support
Kami siap menjawab pertanyaanmu. Tanyakan saja.
👋 Hola, Apa yang bisa kami bantu?