Skip to main content

Bayangkan dunia di mana konten tidak lagi terikat pada satu tempat, melainkan bebas berkeliaran, muncul di setiap sudut layar yang kita lihat—dari Instagram hingga YouTube, dari Twitter hingga TikTok. Inilah kisah tentang homeless media, fenomena baru yang mengubah cara kita mengonsumsi informasi.

Homeless media adalah media yang tidak memerlukan halaman beranda atau aplikasi khusus. Mereka hidup di platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube, menangkap cuplikan berita dari sumber lain atau dari publik, lalu mendiskusikannya atau memulai percakapan dengan audiens. Tidak seperti media massa yang menyebarkan berita di halaman web utama, homeless media menampilkan konten berbeda di berbagai saluran (Remotivi, 2017).

“Konsep ini muncul karena generasi muda lebih suka mengakses berita dan informasi melalui media sosial daripada platform berita resmi. Homeless media menarik karena sifatnya yang ringan, fleksibel, dan sesuai dengan kebiasaan konsumsi mereka. Perkembangannya di Indonesia terus tumbuh dan semakin signifikan,” kata Irsyad Hadi, Managing Director Imajin PR & Research.

Fenomena homeless media menunjukkan bahwa di dunia digital, fleksibilitas dan adaptasi adalah kunci. Bukan hanya soal siapa yang memiliki konten terbaik, tetapi siapa yang mampu menyebarkan kontennya ke berbagai platform, terutama dengan format yang menarik.

Industri media sekarang bergerak menuju era Homeless Media. Apakah homeless media menjadi kekuatan tak terbendung di industri media dan makin membuat senjakala media massa semakin kuat? Bagaimana menurut Anda?

Dapatkan informasi terkini dan relevan tentang strategi public relations, audit dan riset komunikasi, digital public relations dan komunikasi krisis hanya di www.imajinpr.com dan www.ceritaomjojo.com.***

#DigitalStrategy hashtag#HomelessMedia

WeCreativez WhatsApp Support
Kami siap menjawab pertanyaanmu. Tanyakan saja.
👋 Hola, Apa yang bisa kami bantu?