Dunia bisnis sedang jungkir balik. Teknologi berubah. Perilaku konsumen berubah. Dan IBM? Mereka tidak tinggal diam.
Saya selalu kagum bagaimana perusahaan legendaris ini terus bertransformasi. Di saat banyak nama besar tenggelam, IBM justru tetap muncul sebagai pemain utama. Kuncinya? Mereka tahu kapan harus mengubah arah.
Awan Datang, IBM Tak Menunggu Petir
Cloud computing bukan cuma tren. Ia mengubah cara kerja hampir semua industri. IBM menyadari ini sejak awal. Tapi perubahan seperti ini bukan sekadar ganti tools. Ini soal cara berpikir.
IBM sadar, jika ingin tetap relevan, mereka harus bicara pada audiens yang baru. Para pelaku bisnis yang kini lebih peduli keamanan data ketimbang sekadar kecepatan akses.
PR Cerdas, Bukan Basa-Basi
Tahun 2019, IBM meluncurkan kampanye PR yang tidak hanya menyampaikan informasi, tapi membangun pengalaman emosional dan logis bagi audiens. Lewat pendekatan yang retoris dan interaktif, mereka mengajukan pertanyaan sederhana tapi menggugah: “Apakah bisnis Anda siap menghadapi serangan siber?”
Bukan cuma tanya, mereka menciptakan simulasi yang seolah membuat audiens mengalami langsung skenario serangan siber. Tujuannya? Menyadarkan bahwa ancaman digital itu nyata, dekat, dan bisa terjadi kapan saja.
Kampanye ini dibuat bukan dengan gaya yang kaku atau penuh istilah teknis. Sebaliknya, pendekatannya sinematik dan menggugah rasa ingin tahu. Audiens diajak untuk tidak sekadar tahu, tapi juga waspada dan siap.
Dari Ketakutan, Muncul Kesadaran
IBM berhasil mengubah rasa khawatir menjadi dorongan untuk bertindak. Mereka tidak berhenti di “mengapa ini penting”, tapi langsung ke “apa yang harus dilakukan.”
Mereka menekankan bahwa keamanan siber bukan lagi urusan IT semata—ini adalah isu bisnis. Dan semua pihak, dari pemilik usaha sampai karyawan, perlu paham risiko serta solusinya.
Kampanye yang Diakui Dunia
Karena orisinalitas dan dampaknya, kampanye ini memenangkan penghargaan dari Drum B2B Awards tahun 2019 sebagai salah satu strategi PR paling efektif dan berpengaruh.
Lebih dari sekadar penghargaan, kampanye ini membawa hasil konkret:
- 5.000 koneksi LinkedIn baru.
- 200.000 impresi.
- 500.000 engagement.
Kenapa Kampanye Ini Berhasil?
Ada beberapa kunci penting:
- Mereka menyampaikan informasi dengan konteks yang nyata, bukan teori.
- IBM berbicara langsung pada segmen yang paling membutuhkan: pengambil keputusan bisnis.
- Mereka memberi call to action yang jelas—bukan hanya menyadarkan, tapi mengarahkan.
Hasilnya? Bukan hanya awareness, tapi juga koneksi, peluang bisnis baru, dan penguatan brand positioning.
Pelajaran dari IBM? Jangan Asal Bicara. Rancang Pengalaman.
Komunikasi yang berhasil adalah yang mampu membuat audiens merasa mereka sedang menghadapi masalah nyata, lalu memberi jalan keluarnya. Kampanye IBM bukan cuma soal teknologi. Ini soal keberanian mengubah cara bicara. Cara menjangkau. Cara memahami dunia baru.
Kamu Siap Bikin Kampanye Seberani dan Setajam Ini?