Skip to main content

PR sering dianggap sulit diukur dibandingkan iklan, tapi bukan berarti nilainya kecil. Faktanya, studi yang dikutip oleh Robert Wynne dari Forbes menunjukkan bahwa konten editorial bisa 10 kali lebih berharga daripada iklan biasa, bahkan 100 kali lipat jika berada di halaman depan. Mengapa? Karena earned media—liputan yang didapat dari pihak ketiga terpercaya—lebih kredibel daripada iklan yang jelas-jelas dibeli.

Namun, di era sekarang, menarik perhatian konsumen semakin sulit. Orang melewatkan iklan di TV, menggunakan pemblokir iklan online, atau bahkan berhenti berlangganan media cetak. Sementara itu, lalu lintas web palsu yang dibuat oleh bot makin memperkeruh suasana. Tak heran banyak perusahaan mulai memikirkan ulang pendekatan mereka terhadap PR.

Bagaimana caranya memastikan kampanye PR Anda memberikan hasil yang nyata? Berikut kiat sederhana untuk mengukur keberhasilan PR tanpa ribet:

1. Tetapkan Tujuan dan Sasaran yang Jelas

Apa yang ingin Anda capai dari kampanye ini? Apakah itu meningkatkan kesadaran merek, mengubah persepsi publik, atau mendukung penjualan? Sasaran yang jelas akan membantu Anda mengarahkan kampanye dan memastikan semua upaya PR mendukung tujuan bisnis secara langsung.

2. Sepakati Metode Pengukuran

Mengukur hasil PR memang berbeda dengan iklan yang punya data klik-tayang atau jumlah tampilan. Untuk PR, pilihlah metrik yang relevan, seperti jumlah publikasi yang diraih, jangkauan audiens, keterlibatan media sosial, atau kualitas pesan yang diterima publik. Pastikan Anda dan klien sepakat soal indikator keberhasilan sejak awal. Masih pakai PR Value? 99% praktisi PR di Indonesia masih memakainya karena belum ada yang menggantikan kepraktisannya.

3. Tentukan Tolok Ukur Kesuksesan

Sebelum memulai, buat baseline atau dasar pengukuran berdasarkan hasil kampanye sebelumnya atau data industri. Dengan begitu, Anda bisa melihat seberapa jauh peningkatan yang dicapai dari kampanye tersebut.

4. Analisis Hasil dengan Menarik

Ketika kampanye selesai, kumpulkan semua data dan sajikan dalam laporan yang jelas dan menarik. Mulailah dengan menjelaskan tujuan awal kampanye, kemudian tampilkan hasilnya: berapa banyak liputan media yang diraih, seberapa besar keterlibatan di media sosial, atau dampak langsung pada reputasi merek. Akhiri laporan dengan pelajaran yang bisa diambil untuk kampanye berikutnya.

5. Siapkan Rencana Tindak Lanjut

Setelah kampanye selesai, jangan langsung berhenti. Buat langkah berikutnya selagi semua masih segar di ingatan. Anda bahkan bisa mencoba pengujian A/B di kampanye berikutnya untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menjangkau audiens.

PR memang tidak selalu memberikan hasil instan seperti iklan, tetapi dampaknya jauh lebih mendalam dan tahan lama. Dengan perencanaan yang matang dan pengukuran yang jelas, Anda dapat menunjukkan bahwa kampanye PR Anda benar-benar berharga.***

WeCreativez WhatsApp Support
Kami siap menjawab pertanyaanmu. Tanyakan saja.
👋 Hola, Apa yang bisa kami bantu?