Dalam dunia bisnis yang kompetitif, perusahaan harus terus berinovasi untuk mempertahankan pangsa pasar dan mengatasi persaingan. Salah satu strategi yang kerap digunakan adalah menciptakan brand fighter. Brand fighter adalah merek yang diciptakan untuk bersaing secara langsung dengan merek lain dalam segmen pasar tertentu, biasanya dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau nilai tambah yang berbeda.
Apa Itu Brand Fighter?
Brand fighter bertujuan untuk melindungi merek utama perusahaan dari persaingan langsung dengan menawarkan alternatif yang tetap berada di bawah kendali perusahaan. Strategi ini membantu perusahaan menangani persaingan harga tanpa harus mengorbankan citra atau posisi premium dari merek utamanya.
Contoh Brand Fighter dari Merek Terkenal
Beberapa perusahaan besar telah berhasil menggunakan strategi brand fighter untuk menjaga pangsa pasar mereka:
Toyota dan Lexus:
Toyota menyasar segmen pasar yang lebih luas dengan berbagai jenis kendaraan.
Lexus adalah merek premium yang diciptakan untuk bersaing di pasar mobil mewah, memberikan pilihan bagi konsumen yang menginginkan kualitas lebih tinggi dan fitur eksklusif.
Coca-Cola dan Dasani:
Coca-Cola adalah raksasa minuman ringan global.
Dasani diluncurkan untuk bersaing dalam segmen air minum kemasan, menghadapi kompetitor seperti Aquafina dari PepsiCo.
Unilever dan Dove:
Dove berfokus pada perawatan kulit dan rambut premium.
Untuk pasar yang lebih sensitif terhadap harga, Unilever memiliki Suave yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau.
Imogen dan Imajin: Brand Fighter dalam Dunia Public Relations
Dalam konteks industri komunikasi dan hubungan masyarakat, konsep brand fighter juga diterapkan oleh Imogen dan Imajin. Keduanya didirikan oleh Jojo S. Nugroho, seorang public relations coach dengan pengalaman 20 tahun di industri ini. Jojo pernah menjabat sebagai Ketua APPRI (Asosiasi Perusahaan PR Indonesia) selama dua periode, membawahi seluruh perusahaan konsultan PR dan komunikasi di tanah air.
Imogen: Menyasar klien premium dan public affairs. Imogen dikenal dengan pendekatan yang elegan dan strategis, cocok untuk perusahaan dan organisasi yang membutuhkan layanan public relations dengan standar tinggi dan juga memiliki kebutuhan dalam public affairs.
Imajin: Fokus pada klien dalam skala yang lebih luas di bidang public relations, merambah hingga brand baru dan UMKM. Dengan kekuatan utama pada tim riset yang solid, Imajin menawarkan layanan yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas, memenuhi kebutuhan perusahaan yang ingin memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas di pasar.
Keunggulan Strategi Brand Fighter
Strategi brand fighter memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan:
Diversifikasi Pasar: Dengan memiliki beberapa merek yang menyasar segmen pasar berbeda, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak konsumen tanpa harus mengorbankan posisi merek utama.
Mengatasi Perang Harga: Brand fighter memungkinkan perusahaan bersaing dalam perang harga tanpa merusak citra merek utamanya.
Memperkuat Posisi di Pasar: Dengan adanya brand fighter, perusahaan dapat memperkuat posisinya di pasar, menghadapi kompetitor dengan lebih efektif, dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Kesimpulan
Brand fighter adalah strategi yang cerdas dan efektif dalam mempertahankan pangsa pasar dan mengatasi persaingan. Dengan menciptakan merek yang menyasar segmen pasar tertentu, perusahaan dapat menghadapi kompetitor secara langsung tanpa merusak citra merek utama mereka. Contoh sukses dari Toyota dengan Lexus, Coca-Cola dengan Dasani, serta Unilever dengan Dove dan Suave, menunjukkan bahwa strategi ini dapat diterapkan di berbagai industri. Dalam dunia public relations, ada dua brand PR Agency, Imogen dan Imajin, menjadi contoh bagaimana brand fighter dapat memenuhi kebutuhan klien yang berbeda, dari premium hingga massive, dengan pendekatan yang tepat dan efektif.***
Penulis: Jojo S. Nugroho, Founder IMOGEN PR