Skip to main content

Pernah penasaran bagaimana sebuah iklan bisa mengguncang dunia? Yuk, kita bedah kisah sukses Nike dan Colin Kaepernick yang tak terduga. Kalau kamu tidak mengikuti berita di Amerika Serikat atau tidak peduli dengan American Football (NFL), mungkin kamu akan melihat iklan Nike dengan Colin Kaepernick dan menganggapnya menginspirasi serta memotivasi. Tapi, cerita di baliknya lebih dalam dari itu.

Ini bukanlah krisis PR yang tidak disengaja. Justru sebaliknya, ini adalah kontroversi yang direncanakan dengan matang. Banyak pengamat mengatakan iklan ini termasuk yang terbaik karena reaksinya sangat kuat. Kaepernick dan Nike berhasil membuat gebrakan, dan ini adalah contoh yang bagus untuk memahami nilai-nilai sebuah merek.

Situasi Pada tahun 2016, Colin Kaepernick, quarterback San Francisco 49ers, duduk di bangku cadangan saat lagu kebangsaan Amerika Serikat berkumandang. Ini dilakukan untuk memprotes kebrutalan polisi. Aksinya memicu pemain lain untuk bergabung dan menimbulkan perdebatan besar di seluruh negeri tentang ras dan politik dalam olahraga. Akibatnya, Kaepernick tidak lagi bermain dan terus menjadi pusat kontroversi meski tetap berpegang pada keyakinannya.

Dua tahun kemudian, pada 2018, Nike, salah satu sponsor utama pakaian NFL, mengundang Kaepernick untuk membintangi kampanye iklan mereka. Ini adalah peringatan 30 tahun kampanye “Just Do It”. Slogan barunya adalah: “Percaya pada sesuatu. Bahkan jika itu berarti mengorbankan segalanya.”

Kontroversi pun meledak. Saham Nike turun 3%. Banyak orang memotong logo Nike dari pakaian mereka atau membakarnya sebagai bentuk protes. Boikot terjadi di mana-mana. Media ramai memberitakan dan menulis opini.

Beberapa berita utama saat itu:

  • Wali kota melarang produk Nike dari klub pendukung (USA Today)
  • Badan Kepolisian Negara Bagian Mississippi tidak akan lagi membeli Nike selama kampanye Kaepernick (Huffington Post)
  • Harga saham Nike anjlok karena reaksi terhadap kampanye Kaepernick (news.com.au)
  • Trump: Nike mengirimkan “pesan yang mengerikan” melalui iklan Kaepernick (CNBC)

Pemulihan Nike dan Kaepernick tidak meminta maaf dan tetap teguh menjalankan kampanye mereka. Dalam kasus ini, tindakan terbaik adalah mengabaikan para pembenci dan tetap tegar – sesuatu yang diyakini telah mereka antisipasi dalam perencanaan kampanye.

Setelah kontroversi mereda, hasilnya luar biasa. Penjualan Nike meningkat 31% dengan saham mencapai harga tertinggi sepanjang masa. Meskipun banyak yang marah, iklan ini sukses besar di kalangan orang berusia 18 hingga 34 tahun.

Ini adalah contoh bagaimana strategi komunikasi yang solid bisa membantu Nike menghadapi kontroversi. Persiapan yang matang dan tetap berpegang pada rencana membuktikan bahwa, pada akhirnya, Nike menang.

Dapatkan informasi terkini dan relevan tentang Krisis PR hanya di www.imajinpr.com.

WeCreativez WhatsApp Support
Kami siap menjawab pertanyaanmu. Tanyakan saja.
👋 Hola, Apa yang bisa kami bantu?