Banyak yang ragu: apakah kampanye PR benar-benar sepadan? Manfaatnya besar, tapi risikonya juga tidak kecil.
1. Sulit Diukur
Berbeda dari iklan, hasil PR tak selalu bisa dihitung pasti. Berapa banyak orang yang terpengaruh oleh liputan media Anda? Sistem pengukuran PR memang kompleks dan sering disalahpahami.
Namun, bukan berarti PR tak bisa diukur. Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa menciptakan metrik sesuai kebutuhan. Contohnya, melacak jumlah liputan, peningkatan brand awareness, atau engagement.
2. Kontrol Terbatas
PR bergantung pada pihak ketiga seperti jurnalis atau media. Sayangnya, Anda tak selalu bisa mengontrol apakah mereka akan memuat cerita Anda. Banyak email Anda mungkin diabaikan, meski ceritanya sudah dibuat menarik.
3. Industri yang Berubah Cepat
Lanskap PR selalu berubah mengikuti tren dan teknologi. Hari ini Anda harus paham algoritma media sosial, besok tren bisa bergeser. Karena itu, mengikuti perkembangan industri adalah sebuah keharusan.
4. Tidak Ada Hasil yang Dijamin
Sehebat apa pun strategi Anda, hasilnya tak selalu sesuai harapan. Pesan yang kurang kuat atau eksekusi yang lemah bisa merusak kampanye. PR memerlukan eksperimen, pengalaman, dan banyak evaluasi untuk berhasil.
Kesimpulan : PR itu investasi, bukan instan.
Strategi yang baik membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil. Apakah Anda sudah siap menjalankan kampanye PR dengan strategi yang tepat?***